Jumat, 03 November 2017

Reaksi Substitusi Kedua dan Ketiga serta Kaitannya dengan Persamaan Hammett

Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom atau gugus atom oleh atom atau gugus atom lain. Jadi dalam reaksi substitusi suatu atom atau gugus atom yang terdapat dalam rantai utama akan meninggalkan rantai utama tersebut dan tempatnya yang kosong akan diganti oleh atom atau gugus atom yang lain. Reaksi substitusi dapat terjadi pada atom karbon jenuh atau tak jenuh. Salah satunya yaitu benzena yang merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh akan tetapi benzena tidak mengalami reaksi adisi melainkan reaksi substitusi, yang berupa substitusi elektrofilik.
SUBSTITUSI KEDUA
Suatu benzena tersubstitusi dapat mengalami substitusi kedua. Benzena tersubstitusi bereaksi lebih mudah daripada benzena itu sendiri. Inti benzena yang mengikat gugus pengaktif akan bereaksi lebih cepat dalam subtitusi elektrofilik daripada benzena, sedangkan yang mengikat gugus pendeaktif akan bereaksi lebih lambat. 
          Gugus-gugus yang meningkatkan laju reaksi dinamakan gugus pengaktif sedangkan gugus yang memperlambat laju reaksi disebut gugus pendeaktif. Gugus-gugus yang termasuk kelompok pengarah orto-para sebagian bersifat pengaktif dan sebagian lainnya bersifat pendeaktif, sedangkan gugus-gugus pengarah meta semuanya termasuk dalam kelompok pendeaktif. Jika suatu gugus dikatakan sebagai pengaruh orto-para tidak mutlak diartikan bahwa gugus yang baru seluruhnya diarahkan keposisi orto dan para.
          Halogen termasuk kelompok gugus pengarah orto-para, tetapi gugus ini mendeaktifkan inti. Kekhususan pada halogen ini dapat dijelaskan dengan asumsi bahwa efek induksinya mempengaruhi kereaktifan dan efek resonansinya menentukan orientasi. Pada senyawa klorobenzena, karena atom klor sangat elektronegatif maka diperkirakan terjadi penarikan elektron pada inti benzena dan karena itu mendeaktifkan inti benzena dalam reaksi subtitusi elektrofilik.
Ada 3 buah posisi pada benzene :


Serangan orto dan para membentuk ion bromonium dan struktur resonansi lainnya.

tidak terjadi ion bromonium pada serangan posisi meta.
Tabel. Efek substituen pada substitusi elektrofilik senyawa aromatik

Contoh substitusi ke 2 pada bromobenzene :

Mekanisme reaksi :
1.   Pembentukan elektrofil

2.   Penyerangan elektrofil pada orto

3.   Penyerangan pada meta.E

4.    Penyerangan pada para.


SUBSTITUSI  KETIGA
Terdapat beberapa aturan umum dalam substitusi ketiga :
1.   Jika dua substituen itu mengarahkan suatu gugus masuk ke satu posisi, maka posisi ini akan merupakan posisi utama dari substitusi ketiga

2.   Jika dua gugus bertentangan dalam efek – efek pengarahan mereka, maka aktivator yang lebih kuat akan diturut pengarahannya

3.   Jika dua gugus dekativasi berada pada cincin, terlepas dari mana posisi mereka,dapat menyukarkan substitusi ketiga.
4.    Jika dua gugus pada cincin berposisi-meta satu sama lain, baisanya cincin itu tidak menjalani substitusi pada posisi yang mereka apit, meskipun mungkin cincin itu teraktifkan (pada posisi itu). Tidak reaktifnya posisi ini agaknya disebabkan oleh rintangan sterik.
KAITAN DENGAN PERSAMAAN HAMMET
Pada persamaan ini menjelaskan tentang pengaruh senyawa aromatik pada posisi meta dan para. Akan tetapi tidak berlaku pada posisi orto, hal ini dikarenakan oleh efek sterik yang besar sehingga dapat menghalangi posisi orto tersebut dan juga laju reaksinya sangat cepat. Pengarah meta (gugus deaktivator) meruah yang menyebabkan elektrofil pada posisi orto tidak dapat masuk, sehingga elektrofil masuk pada posisi setelahnya, yaitu meta. Begitu pula dengan para dengan posisi terjauh dari substituen pertama sehingga laju reaksi dari posisi para dan meta dapat dihitung dengan persamaan Hammett.

PERTANYAAN
1.   Apa yang dimaksud dengan gugus aktivator dan pendeaktivator?

2.   Apa faktor yang menyebabkan penarikan dan pendonoran elektron oleh gugus substituen dan jelaskan?





DAFTAR PUSTAKA
Allinger, Norman L. et.al. 1976. Organic Chemistry Second edition. New York:Worth Publishers Inc.
Fessenden, Fessenden. 1992. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.





15 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas penjelasannya alissyia, sangat bermanfaat
    Saya akan mencoba menjawab pertnyaannya
    2.Selain mempengaruhi tempat untuk substitusi kedua, substituen pertama juga mempengaruhi kecepatan reaksi substitusi kedua. Semua pengarah orto, para kecuali halogen akan mempercepat substitusi elektrofil dibandingkan kecepatan reaksi benzena sendiri. Meningkatnya kecepatan reaksi menyebabkan reaksi dapat berjalan dalam keadaan lebih dingin dan tanpa katalisator.
    Terimakasih :)

    BalasHapus
  3. Terimakasih allisyia, menurut saya untuk jawaban nomor 1,yaitu Gugus aktivasi adalah suatu gugus pendorong elektron. gugus ini dapat meningkatkan keaktifan suatu cincin benzena. Sehingga ketika benzena berikatan dengan gugus ini, maka dapat melakukan reaksi lebih lanjut. Gugus aktivasi akan mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah sehingga laju reaksi lebih tinggi. Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi merupakan pengarah orto dan para.
    Gugus deaktivasi adalah suatu gugus penarik elektron. gugus ini sangat lambat bereaksi dengan benzena. karena gugus ini dapat menurunkan energi aktivasi. Benzena tersubstitusi dengan gugus deaktivasi merupakan pengarah meta.

    BalasHapus
  4. terimakasih atas materinya disini Gugus aktivasi akan mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah sehingga laju reaksi lebih tinggi. Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi merupakan pengarah orto dan para.
    Gugus deaktivasi adalah suatu gugus penarik elektron. gugus ini sangat lambat bereaksi dengan benzena. karena gugus ini dapat menurunkan energi aktivasi. Benzena tersubstitusi dengan gugus deaktivasi merupakan pengarah meta.

    BalasHapus
  5. Menurut saya, gugus aktivasi ialah suatu gugus pendorong elektron yang mana dapat meningkatkan keaktifan suatu cincin benzena. Dimana ketika benzena berikatan dengan gugus ini, maka dapat melakukan reaksi lebih lanjut yang akan mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dan laju reaksi lebih tinggi. Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi teraebut merupakan pengarah orto dan para. Sedangkan gugus deaktivasi ialah suatu gugus penarik elektron yang mana sangat lambat bereaksi dengan benzena, hal ini dikarenakan gugus ini dapat menurunkan energi aktivasi. Benzena tersubstitusi dengan gugus deaktivasi merupakan pengarah meta.
    Selanjutnya faktor yang menyebabkan penarikan dan pendonoran elektron oleh gugus substituen ialah efek induksi (efek yang diakibatkan oleh perbedaan keelektronegatifan resonansi) dan efek resonansi (suatu gugus melalui ikatan phi).

    BalasHapus
  6. Terimakasih allisyia
    Untuk pertanyaannya

    2. Apa faktor yang menyebabkan penarikan dan pendonoran elektron oleh gugus substituen? Yaitu faktor induksi dan resonansi yanh dipengaruhi oleh PEB
    Adanya PEB mampu mrndorong elektron sehingga bersifat aktivasi
    Pengecualian pada halogen dimana walaupun ada PEB namun cenderung menarik elektron
    Begitupun sebaliknya dimana gugus tanpa PEB akan menarik elektron

    Sekian :)

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Menurut saya:
    1. Gugus aktivasi adalah suatu gugus pendorong elektron. gugus ini dapat meningkatkan keaktifan suatu cincin benzena. Sehingga ketika benzena berikatan dengan gugus ini, maka dapat melakukan reaksi lebih lanjut. Gugus aktivasi akan mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah sehingga laju reaksi lebih tinggi. Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi merupakan pengarah orto dan para.
    Gugus deaktivasi adalah suatu gugus penarik elektron. gugus ini sangat lambat bereaksi dengan benzena. karena gugus ini dapat menurunkan energi aktivasi. Benzena tersubstitusi dengan gugus deaktivasi merupakan pengarah meta.
    2. Faktor yang menyebabkan penarikan dan pendonoran elektron oleh gugus substituen ialah efek induksi dan resonansi. Efek induksi adalah efek yang diakibatkan oleh perbedaan keelektronegatifan antara dua atom atau gugus. Sedangkan efek resonansi yaitu efek menarik atau mendorong elektron dari suatu gugus melalui ikatan pi.

    BalasHapus
  11. Terimakasih atas materinya..
    saya akan menjawab pertanyaan pertama anda..
    menurut saya Gugus aktivasi merupakan suatu gugus pendorong elektron. gugus ini dapat meningkatkan keaktifan suatu cincin benzena. Gugus aktivasi akan mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah sehingga laju reaksi lebih tinggi. Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi merupakan pengarah orto dan para.
    Gugus deaktivasi adalah suatu gugus penarik elektron. gugus ini sangat lambat bereaksi dengan benzena. karena gugus ini dapat menurunkan energi aktivasi. Benzena tersubstitusi dengan gugus deaktivasi merupakan pengarah meta

    BalasHapus
  12. Terima kasih atas materinya
    Menurut saya hugus aktivasi akan memperkaya elektron sebagai pengarah orto-para dan gugus deaktivasi mngurangi elektron sebagai pengarah meta

    BalasHapus
  13. Hai Allisyia , menurut saya gugus-gugus yang meningkatkan laju reaksi dinamakan gugus pengaktif(aktivator), gugus aktivator memiliki PEB sehingga mampu mendonorkan elektronnya ke cincin aromatis, sedangkan gugus yang memperlambat laju reaksi disebut gugus pendeaktif (deaktivator), gugus ini yang tdk memiliki PEB sehingga mampu menarik elektron dari cincin aromatis, hal ini lah yang membawa pada penyebabkan penarikan dan pendonoran elektron oleh gugus substituen yaitu oleh efek induksi dan efek resonansi
    terimakasih

    BalasHapus
  14. Saya akan menjawab soal no 1 menurut saya Gugus aktivasi adalah suatu gugus pendorong elektron. gugus ini dapat meningkatkan keaktifan suatu cincin benzena. Sehingga ketika benzena berikatan dengan gugus ini, maka dapat melakukan reaksi lebih lanjut. Gugus aktivasi akan mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah sehingga laju reaksi lebih tinggi. Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi merupakan pengarah orto dan para.
    Gugus deaktivasi adalah suatu gugus penarik elektron. gugus ini sangat lambat bereaksi dengan benzena. karena gugus ini dapat menurunkan energi aktivasi. Benzena tersubstitusi dengan gugus deaktivasi merupakan pengarah meta.

    BalasHapus
  15. Terimakasih untuk materinya allis. saya akan menjawab pertanyaan pertama dimana :
    Gugus aktivasi adalah suatu gugus pendorong elektron. gugus ini dapat meningkatkan keaktifan suatu cincin benzena. Sehingga ketika benzena berikatan dengan gugus ini, maka dapat melakukan reaksi lebih lanjut. Gugus aktivasi akan mengakibatkan energi aktivasi menjadi lebih rendah sehingga laju reaksi lebih tinggi. Benzena tersubstitusi dengan gugus aktivasi merupakan pengarah orto dan para.
    Gugus deaktivasi adalah suatu gugus penarik elektron. gugus ini sangat lambat bereaksi dengan benzena. karena gugus ini dapat menurunkan energi aktivasi. Benzena tersubstitusi dengan gugus deaktivasi merupakan pengarah meta.

    BalasHapus